Jumat, 15 April 2011

Pekan Orientasi Siswa

Awal ketrima sebagai siswa SPK, waktu itu, merupakan sebuah kebanggaan tersendiri. ternyata tidak mudah untuk bisa diterima di sekolahan tersebut, setidaknya harus bersaing dengan pendaftar yang berjumlah hingga 1200 orang yang berasal dari berbagai daerah, dan dengan nilai NEM (Nilai Ebtanas Murni) yang berfariasi pula.

Sesuatu yang tidak terbayang sebelumnya adalah masa orientasi siswa. Kami mengira masa orientasi hanya seperti penataran P4 waktu awal masuk SMP dulu. Ternyata di luar dugaan, kami harus menjalani masa penggojlogan selama kurang lebih 3 bulan, tidak boleh pulang ke rumah bahkan tidak boleh keluar asrama/kampus. Tidak hanya itu saja, pada satu minggu pertama kami diwajibkan bangun pagi2 sekali kemudian berolahraga lari dan senam pagi kemudian dilanjutkan kegiatan clasical sampai sore. Pada malam harinya kami masih harus mengikuti kegiatan bersama Kak Panpos (Panitia POS) hingga larut malam, paling tidak pukul 22.00.

Kegiatan malam bersama Panpos sering menjadi teror psikis yang kadang masih terasa sampai sekarang, bentakan, hukuman, dan teroran yang lain selalu menghantui setiap kegiatan di malam hari. Lebih-lebih kegiatan "kenalan dengan senior dan mencari tanda tangan" kadang dijadikan moment senior terhadap yunior untuk menjatuhkan mental, bahkan kadang terasa terlalu berlebihan. Dan saya yakin semua siswa waktu itu mengalami tekanan psikis yang luar biasa mulai dari tingkat sedang hingga berat, mulai dari yang tidak bergejala hingga yang bergejala.

Kegiatan seperti itu ada yang menganggap bermanfaat, tapi sebaliknya ada yang kontra dan hanya sebagai ajang balas dendam saja karena dulu juga pernah dilakukan hal yang serupa...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar